5 Pelajaran Menggugah Hati dari Film Bertaut Rindu

Featured Image

Pesan Penting yang Terkandung dalam Film Bertaut Rindu

Film Bertaut Rindu yang disutradarai oleh Rako Prijanto dan dibintangi oleh Adhisty Zara serta Ari Irham menawarkan kisah yang sangat menyentuh hati. Film ini mengangkat tema-tema mendalam tentang kehidupan, cinta, dan hubungan keluarga. Dengan alur cerita yang penuh makna, film ini memberikan pelajaran berharga bagi para penonton.

Kisah utama dalam film ini mengikuti Jovanka (diperankan oleh Adhisty Zara) dan Magnus (diperankan oleh Ari Irham), dua remaja yang sama-sama mengalami trauma keluarga. Mereka saling membantu untuk sembuh dari luka masing-masing melalui hubungan emosional yang kuat. Melalui perjalanan hidup mereka, film ini menyampaikan pesan-pesan penting yang dapat diambil sebagai pelajaran hidup.

Berikut beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari film Bertaut Rindu:

1. Cinta yang Tulus sebagai Sistem Pendukung

Salah satu pesan terkuat dalam film ini adalah bagaimana cinta yang tulus dapat menjadi fondasi kekuatan seseorang. Hubungan antara Jovanka dan Magnus menunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang perasaan romantis, tetapi juga tentang menjadi sistem pendukung yang kokoh bagi orang yang dicintai.

Jovanka dan Magnus saling memberikan dukungan emosional yang kuat. Keberadaan Jovanka memberikan semangat baru bagi Magnus yang selama ini tertutup dan tidak pernah dengar pendapatnya. Sebaliknya, kepedulian Magnus membuat Jovanka merasa bermakna dan dicintai meskipun sedang menghadapi perceraian orangtuanya.

Film ini mengajarkan bahwa support system yang dibangun atas dasar cinta tulus akan memberikan ruang aman bagi seseorang untuk tumbuh, belajar dari kesalahan, dan bangkit dari keterpurukan. Cinta yang tulus menjadi obat penyembuh dan membawa optimisme dalam kehidupan, bukan yang membelenggu.

2. Persahabatan yang Autentik

Film Bertaut Rindu juga menyoroti pentingnya persahabatan yang autentik dalam perjalanan hidup seseorang. Hubungan yang tulus tidak hanya hadir saat kita bahagia, tetapi juga ketika kita berada di titik terendah kehidupan.

Melalui Jovanka dan Magnus, kita melihat bagaimana mereka tidak hanya menjadi kekasih, tetapi juga sahabat yang saling menguatkan. Mereka belajar untuk saling mengerti dan memberikan dukungan dalam menghadapi lingkungan yang tidak selalu bersahabat.

Selain itu, sahabat-sahabat seperti Koko dan Maria juga turut ambil bagian dalam membantu Jovanka dan Magnus. Film ini menunjukkan bahwa persahabatan sejati melibatkan kesediaan untuk mendengarkan, memahami, dan hadir saat dibutuhkan.

3. Jangan Memaksakan Pilihan Hidup Anak

Film ini juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya memberi ruang bagi anak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Film ini secara gamblang menggambarkan bagaimana Magnus selama ini "senantiasa patuh pada kehendak orangtuanya tanpa pernah didengar pendapatnya sendiri".

Kondisi ini membuat Magnus menjadi pribadi yang tertutup dan menyimpan banyak luka batin. Film ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri dan memiliki suara yang layak didengar.

Orangtua memang memiliki peran penting dalam memberikan arahan dan nasihat, tetapi mereka tidak boleh memaksakan kehendak mereka dengan mengabaikan pendapat dan keinginan anak. Ketika pilihan hidup dipaksakan, yang terjadi bukanlah kebahagiaan, melainkan pribadi yang tertutup dan penuh luka batin.

4. Parenting dan Komunikasi yang Buruk Menimbulkan Hal Buruk

Film Bertaut Rindu juga mengeksplorasi bagaimana pola asuh dan komunikasi yang buruk dapat menciptakan trauma mendalam dalam diri anak. Film ini menampilkan dua bentuk komunikasi keluarga yang bermasalah: Jovanka yang mengalami trauma akibat perceraian orangtuanya, dan Magnus yang tidak pernah didengar pendapatnya oleh orangtua.

Jovanka harus menghadapi kenyataan pahit perceraian orangtuanya dan dampak emosional yang ditimbulkannya. Sementara Magnus, meskipun dalam keluarga yang utuh, justru mengalami ketidakadilan emosional karena suaranya tidak pernah didengar, membuatnya menjadi pribadi yang tertutup dan penuh luka batin.

Film ini mengajarkan bahwa parenting yang efektif membutuhkan komunikasi dua arah yang sehat. Orangtua dan anak harus saling berkomunikasi, saling mengerti, dan saling menghargai satu sama lain.

5. Selalu Ingat Kalau Dirimu Berharga

Pesan terakhir dan mungkin yang paling fundamental dari Bertaut Rindu adalah bahwa setiap individu memiliki nilai dan keunikan tersendiri. Tagline lengkap film ini adalah "Semua Impian Berhak Dirayakan", yang menegaskan bahwa setiap mimpi, sekecil apa pun, layak untuk diperjuangkan dan diwujudkan.

Melalui perjalanan Jovanka dan Magnus, film ini menunjukkan bahwa meskipun keduanya mengalami trauma dan luka batin yang mendalam, mereka tetap memiliki nilai dan potensi untuk bahagia. Film ini mengajarkan bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh situasi keluarga, trauma masa lalu, atau persetujuan orang lain.

Dengan saling memberikan ruang untuk menyembuhkan diri, Jovanka dan Magnus belajar bahwa setiap orang memiliki luka dan trauma masing-masing, namun hal itu tidak mengurangi nilai dan harga diri mereka. Mencintai diri sendiri dan menghargai keunikan yang dimiliki menjadi fondasi penting untuk dapat membangun hubungan yang sehat dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri.

Post a Comment

0 Comments