Mural One Piece oleh Karang Taruna Dihapus, Pesanan Bendera Meningkat

Mural One Piece oleh Karang Taruna Dihapus, Pesanan Bendera Meningkat

Penghapusan Mural One Piece di Sragen dan Reaksi Masyarakat

Penghapusan mural besar bergambar tokoh anime bajak laut Monkey D. Luffy dari serial One Piece menjadi perhatian masyarakat setelah viral di media sosial. Mural tersebut berada di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dan dihapus pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Aksi penghapusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan warga.

Menurut informasi yang diperoleh, mural itu digambar oleh Karang Taruna desa sebagai bentuk kreativitas warga menjelang perayaan HUT ke-80 RI. Bayan Desa Jurangjero, Sugito, mengonfirmasi bahwa mural tersebut telah dihapus. Ia menyebut bahwa pihak yang datang adalah petugas gabungan dari Polres, Polsek, dan TNI. Namun, Sugito tidak tahu siapa yang memberi perintah penghapusan.

Di sisi lain, konveksi Wikwik Apparel di Karanganyar justru mengalami peningkatan pesanan bendera One Piece. Ribuan bendera dibuat sejak akhir Juli. Pemilik konveksi, Dendi Christanto, menyatakan bahwa setiap hari ratusan pesanan masuk. Bendera-bendera tersebut dibuat dari berbagai bahan dan ukuran, dengan harga mulai dari Rp10 ribu.

Mural Luffy di Sukoharjo dan Persepsi Masyarakat

Di tempat lain, di Perumahan Pondok Baru, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, warga juga menggambar tokoh Luffy dalam bentuk mural 3x5 meter sebagai bentuk ekspresi menjelang kemerdekaan. Ketua RT setempat, Zarkasi, menyebut mural itu sebagai inisiatif pemuda lokal. Menurutnya, Luffy bukan hanya simbol perjuangan tetapi juga representasi semangat kerakyatan.

Salah satu pemuda setempat, Ayub (20), mengaku senang karena idolanya sejak kecil kini tergambar dekat rumah. Ia menilai Luffy sebagai tokoh inspiratif dan pejuang sejati. Baginya, gambar Luffy dalam mural adalah bentuk ekspresi kebanggaan terhadap budaya populer.

Penindakan Terhadap Bendera One Piece di Tuban

Di Tuban, seorang warga berinisial A (26) didatangi aparat gabungan karena mengibarkan bendera One Piece. Ia mengaku hanya mengikuti tren TikTok dan menurunkan bendera malam harinya karena merasa waswas. "Cuma FOMO, nggak nyangka rumah didatengin banyak aparat," katanya. Petugas membawa bendera tersebut dan mengimbau agar A tidak mengulangi serta memperingatkan teman-temannya untuk tidak mengibarkan bendera serupa.

Setelah itu, aparat juga bergerak ke Kecamatan Montong, yang diduga ada warga lain melakukan hal serupa.

Pandangan dari Tokoh dan Pakar

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, menilai bahwa pengibaran bendera bajak laut dari jagat fiksi One Piece menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bukan merupakan bentuk makar. Menurutnya, anggapan bahwa tindakan tersebut sebagai bentuk subversif justru berlebihan. Ia menegaskan bahwa pengibaran bendera One Piece merupakan bagian dari ekspresi yang sah dan dilindungi oleh undang-undang.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menganggap pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk kemerosotan pemahaman kebangsaan di kalangan masyarakat. Menurutnya, tindakan pengibaran bendera Jolly Roger ini adalah hal terlarang sekaligus menjadi bentuk provokasi yang berbahaya, terlebih mengingat Hari Kemerdekaan RI ke-80 sudah di depan mata.

Makna Bendera Topi Jerami dalam Dunia One Piece

Bendera One Piece merupakan simbol yang digunakan di kapal milik Monkey D. Luffy, kapten dari kru Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates). Di balik desainnya yang sederhana, terdapat makna dan filosofi yang kuat dari dunia fiksi ciptaan Eiichiro Oda. Logo tersebut menampilkan gambar tengkorak putih dengan senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi, mengenakan topi jerami di atas dua tulang bersilang.

Topi jerami dalam logo tersebut merujuk pada nama julukan sang kapten, Luffy. Topi itu sendiri merupakan peninggalan dari sosok Shanks, bajak laut legendaris berjuluk Rambut Merah. Dalam semesta One Piece, topi itu melambangkan impian, kebebasan, dan warisan semangat petualangan. Senyuman tengkorak mencerminkan karakter Luffy yang selalu optimistis, berani menghadapi dunia, dan menjunjung tinggi kebebasan.

Logo ini menjadi simbol semangat pantang menyerah untuk mengejar mimpi besar: menjadi Raja Bajak Laut. Banyak penggemar dan penafsir cerita melihat bendera Topi Jerami sebagai lambang perlawanan terhadap tirani. Khususnya bendera Bajak Laut Topi Jerami milik Monkey D. Luffy, tengkorak dengan topi jerami bukan hanya sekadar tanda bajak laut. Ia adalah simbol kebebasan dari segala bentuk penindasan dan perlawanan terhadap Pemerintah Dunia yang sering digambarkan sebagai otoritas korup dan absolut.

Fenomena Viral dan Pro-Kontra

Fenomena pengibaran bendera dan mural One Piece menjadi viral dan menimbulkan pro-kontra, terutama menjelang HUT ke-80 RI. Pemerintah mengimbau masyarakat mengibarkan Merah Putih sebagai simbol resmi negara. Meski begitu, ekspresi melalui budaya populer terus bermunculan sebagai bentuk keterlibatan warga, terutama anak muda.

Muncul kekhawatiran bahwa simbol bajak laut dalam anime dipahami aparat sebagai potensi ancaman. Namun bagi banyak generasi muda, tokoh Luffy adalah representasi perjuangan dan solidaritas. Serial One Piece, karya Eiichiro Oda, telah berjalan sejak 1997 dan menjadi manga terlaris dunia dengan lebih dari 500 juta kopi terjual. Ceritanya berpusat pada petualangan Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut dan memperjuangkan impian serta kebebasan bersama kru Straw Hat Pirates.

Post a Comment

0 Comments