Kain Pantang Sintang Hadir di IKN, Bawa Pesan Budaya dan Lingkungan

Kain Pantang Sintang Hadir di IKN, Bawa Pesan Budaya dan Lingkungan

Galeri Kain Pantang Sintang Tampilkan Budaya Kalimantan di Ajang Internasional

Galeri Kain Pantang Sintang kembali menorehkan prestasi dengan tampil di ajang bergengsi yang diikuti oleh para diaspora Indonesia dari berbagai belahan dunia. Acara ini berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 1 hingga 4 Agustus 2025, dan menjadi panggung bagi seniman, budayawan, serta pelaku UMKM untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tanah Air.

Ajang yang diselenggarakan dua tahun sekali ini mengangkat tema “Bersama Diaspora Mewujudkan IKN Menjadi Kota Dunia Untuk Semua”. Tema ini bertujuan untuk mempromosikan IKN sebagai kota masa depan yang hijau, modern, dan inklusif. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah untuk merayakan keragaman budaya dan inovasi yang dimiliki oleh anak bangsa.

Di tengah semaraknya acara tersebut, Galeri Kain Pantang Sintang yang dipimpin oleh Hetty Kus Endang memperkenalkan koleksi busana bertema “Keindahan Alam Kalimantan” dalam panggung Eco Fashion Nusantara. Koleksi ini tidak hanya menonjolkan keindahan wastra tradisional, tetapi juga mengusung nilai keberlanjutan melalui penggunaan kain berpewarna alami dan handbag dari sampah plastik daur ulang.

Keterlibatan Generasi Muda dalam Pameran

Salah satu peserta yang ikut ambil bagian dalam pameran ini adalah Windy, yang mengenakan kain Pantang Sintang dan hiasan kepala dari bulu burung ruai. Windy mengungkapkan bahwa awalnya ia hanya mendengar informasi tentang acara ini melalui grup komunitas. Setelah mencari tahu lebih dalam, ia memberanikan diri untuk mendaftar dan akhirnya diterima oleh panitia.

Hetty menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak didukung secara penuh secara finansial, sehingga ia harus menanggung sendiri biaya penginapan, konsumsi, dan transportasi. Namun, semangat untuk membawa budaya Kalimantan ke panggung internasional membuatnya tetap bersemangat, bahkan melibatkan generasi muda dalam timnya.

Salah satu anggota muda yang turut serta adalah Ceysia Lovely Cristie, siswi berprestasi dari SMA Panca Setya 2 Sintang dan juara 3 Putera Puteri Kalbar 2024. Keikutsertaan Ceysia menandai kolaborasi lintas generasi dalam menjaga dan mempromosikan budaya sekaligus isu lingkungan.

Karya yang Menggabungkan Tradisi dan Inovasi

Dalam pameran ini, sebanyak 13 tampilan (look) diperagakan oleh model lokal dan internasional dari Rusia, AS, Australia, dan Melbourne. Mereka mengenakan ikon koleksi Kain Pantang berupa kain berukuran 3 meter bermotif Merinjan, dengan mahkota manik-manik di kepala model dan aksesoris bulu enggang di tangan, yang merupakan simbol khas Kalimantan. Motif lain yang ditampilkan antara lain Ruit Nyadik, Tiang Kebuk, dan Pucuk Rebung.

Selain pakaian seperti blazer, dress, blouse, dan pouch, aksesoris seperti mahkota, kalung manik-manik, dan anyaman juga dikenakan. Hetty menjelaskan bahwa persiapan acara ini sangat ketat dan menantang karena waktu yang mepet dan dana yang terbatas, tetapi semangat tim tidak pernah surut.

Apresiasi dari Tokoh Penting

Penampilan Galeri Kain Pantang mendapatkan apresiasi langsung dari Koordinator Otorita IKN, Basuki Muldijono, dan Presiden Diaspora Network Global, Sulistyawan Wibisono. Mereka menyebut inovasi Hetty sebagai inspirasi nyata bagaimana budaya, kreativitas, dan isu lingkungan bisa berjalan beriringan.

“Karya seperti ini sangat menggugah. Bukan sekadar fashion, ini adalah pesan penting tentang menjaga bumi dan jati diri bangsa,” ujar Sulistyawan.

Harapan untuk Masa Depan

Sebagai penutup, Hetty menyampaikan harapannya agar dukungan dari pemerintah daerah bisa lebih mengalir untuk pelaku UMKM yang membawa nama daerah dalam ajang-ajang strategis.

“Kami bukan hanya menjual produk, tapi membawa simbol dan semangat Kalimantan. Semoga ini jadi jembatan bagi kolaborasi global dan promosi pariwisata budaya kita ke depan,” tutupnya.

Post a Comment

0 Comments