
Perjalanan Ryu Kintaro dan Kontroversi yang Mengiringinya
Ryu Kintaro, seorang kreator konten dan pengusaha cilik di bidang food and beverages, telah menjadi sorotan publik karena prestasinya yang luar biasa. Meskipun usianya baru 9 tahun, dia sudah mampu mengumpulkan pundi-pundi uang dari berbagai usaha yang dilakukannya. Ia kerap membuat konten tentang keuangan, motivasi, dan promosi bisnis melalui akun media sosialnya. Banyak orang mengagumi Ryu karena kemampuannya dalam berbisnis meski masih anak-anak.
Dalam sebuah cuplikan podcast, Ryu ditanya apakah dia tidak takut kehilangan masa kecilnya. Jawabannya sangat dewasa: "Lebih baik aku kehilangan masa kecilku daripada aku kehilangan masa depanku." Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman yang matang untuk usianya. Jumlah followers-nya di Instagram maupun subscribers-nya di YouTube pun melebihi satu juta, menunjukkan popularitasnya sebagai sosok inspiratif bagi banyak orang.
Namun, beberapa waktu terakhir, pernyataan Ryu tentang menjadi "perintis" menuai kritikan. Banyak orang merasa bahwa Ryu bukanlah seorang perintis, melainkan pewaris dari keluarga kaya. Mereka menyebut bahwa ia tidak pernah mengalami kesulitan seperti orang lain, seperti tidak pernah mendengar suara token listrik atau memakan sate lima tusuk bersama keluarga. Hal ini bertentangan dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa hidup sebagai perintis lebih seru karena tidak ada yang menuntun dan tidak ada yang menjamin hasil.
Setelah video pernyataannya itu tersebar, netizen langsung menyerbu akun Instagram dan channel YouTube-nya. Banyak komentar negatif yang muncul, seperti "Lu bukan perintis. Lu pewaris. Lu gak pernah ngedenger token listrik bunyi. Gak pernah ngerasain sate 5 tusuk dimakan sekeluarga." Beberapa netizen juga menulis, "Lu enak, usaha jatoh tinggal minta sama ortu Lu yang tajir," dan "Cocote motivator."
Dari berbagai komentar tersebut, terlihat bahwa banyak netizen menggunakan kesempatan ini untuk menumpahkan rasa sedih dan kesal mereka terhadap hidup mereka sendiri. Mereka mengarahkan kekesalan mereka pada sosok Ryu Kintaro, padahal tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama seperti dia.
Rhenald Kasali, seorang ahli psikologi dan pendidikan, juga memberikan komentarnya tentang Ryu Kintaro. Ia menegaskan bahwa anak-anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini. Menurutnya, anak-anak harus tetap menjadi anak-anak dan belum layak menjadi penasehat. Ia juga menyampaikan bahwa jika ada orang dewasa yang mendengarkan nasehat Ryu, maka yang salah adalah mereka yang mendengarkannya.
Memang benar bahwa Ryu tidak memaksa siapa pun untuk mendengarkan nasehatnya. Jika netizen merasa bahwa Ryu hanya bocah dengan privilege, maka mereka tidak perlu menganggapnya serius. Ada juga kreator konten lain yang membela Ryu, mengatakan bahwa apa yang dikatakannya mungkin berasal dari script yang dibuat oleh timnya. Oleh karena itu, Ryu tidak perlu dihujat.
Sebagai seorang orang tua, saya melihat bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Pernyataan Ryu tentang perintis mungkin kurang sesuai dengan keadaannya yang penuh kemudahan, tapi ia tetaplah seorang anak. Ada banyak hal lain yang bisa dikagumi dari Ryu. Tidak semua anak dari keluarga kaya bisa melakukan seperti yang dia lakukan. Tidak semua anak dengan privilege yang sama memiliki semangat dan kemampuan public speaking sebagus Ryu.
Beberapa orang mengatakan bahwa Ryu terlalu dewasa untuk usianya. Namun, menurut saya, hidup setiap orang tidak selalu sama. Ryu adalah anak yang cerdas dan sudah memiliki tujuan hidup yang jelas. Dia merasa senang melakukan apa yang dilakukannya sekarang, bukan karena paksaan orang tua.
Bukankah bagus jika suatu hari Ryu menjadi pengusaha besar yang bisa membuka lapangan kerja banyak karena dia mulai usaha dari kecil? Bandingkan dengan konten-konten dari kreator lain yang sebaya, yang kebanyakan isinya tidak jelas.
Boleh saja kita tidak setuju dengan apa yang dikatakan Ryu, tapi jangan mem-bully-nya dan jangan menjatuhkan semangatnya. Yang pasti, Ryu adalah anak yang bisa memanfaatkan privilege-nya dengan baik. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Ryu Kintaro dan timnya.
Bagi orang dewasa yang tidak seberuntung Ryu, kata-kata bijak seperti ini bisa menjadi pengingat: "Jika kamu terlahir bukan dari keluarga kaya, maka pastikan keluarga kaya berasal dari dirimu." Tidak perlu iri dan menghakimi Ryu Kintaro. Setiap orang punya jalannya masing-masing. Tetap berusaha dan berdoa. Semangat!
0 Comments